Sabtu, 20 Februari 2010
SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
1. Awalnya Perkembangan Sosiologi
*Orang pertama yang memahami, merumuskan sebuah pikirannya adalah Auguste Comte, filsafat Perancis pada permulaan abad 19 (1798 – 1857)
* Sebelum Comte antara lain Plato yang hidup 429 – 347 SM
* Filsuf lain yaitu Aristoteles, yang hidup 384 – 322 SM
* Akhir abad pertengahan (1372 – 1406) muncul Filsuf Arab Ibnu Khaldun
* Zaman Renaisance (1200 – 1600), juga tercatat nama-nama Thomas More terkenal dengan UTOPIA-nya dan CAMPANELLA yang menulis CITY OF THE SUN
* Sebagai pelopor perkembangan sosiologi adalah Auguste Comte.
A. Tahap-tahap perkembangan intelektual:
Tahap Teologi atau Fiktif : tahap dimana manusia menafsirkan gejala-gejala disekelilingnya secara teologis yaitu dengan kekuatan yang dikendalikan ruh, dewa-dewa atau Tuhan Yang Maha Esa.
Tahap Metafisika : manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat ditentukan. Disini manusia terikat oleh cita-cita tanpa verifikasi.
Tahap Merupakan Tugas Ilmu Pengetahuan Positif: merupakan tahap akhir dari perkembangan manusia. Ilmu pengetahuan positif adalah ilmu pengetahuan tersebut memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang nyata dan konkrit tanpa ada halangan dari pertimbangan-pertimbangan lainnya.
2. Timbulnya Sosiologi Modern
* Filsafat dikenal sebagai MATER SCIANTIARUM (induk semua ilmu pengetahuan)
* Pertengahan abad 20 adanya perubahan mewarnai sosiologi. Seorang sosiologi Perancis bernama Emile Durkheim (1858 – 1917).
* W.I Thomas (1863 – 1947) memberikan dorongan yang lebih besar perkembangan lebih baru baru lagi di Amerika.
* Perkembangan mencapai momentum penting tepatnya didalam tahun-tahun Perang Dunia II dan terus berlangsung sampai sekarang.
* Ilmuan Herbert Spencer pada tahun 1176 menggabungkan teori penting tentang evolusi sosial. Evolusi secara gradasi dari suatu masyarakat primitive berkembang ke arah masyarakat industri
* Seorang sosiologi Amerika Lesterward, pada tahun 1883 menerbitkan karyanya Dynamic Sociology. Menjelaskan perkembangan sosiologi yang dapat digerakan melalui aktivitas sosial.
* Emile Durkheim, pada tahun 1895 menulis Rule of Sociological Method. Klasifikasi studinya adalah kelompok masyarakat di beberapa Negara.
* Max Weber (1884 – 1920): studi sosial berdasarkan gejala dalam dunia kehidupan bersama.
3. Sosiologi di Indonesia
Prof. DR. Soejono Soekanto membagi perkembangan sosiologi di Indonesia dalam 2 periode, yaitu:
1. Perkembangan sosiologi sebelum perang dunia II. Sebelum proklamasi 17 Agustus 1945, para pujangga dan pemimpin Indonesia telah memasukkan unsur-unsur kedalam ajaran-ajarannya. Bukti-bukti antara lain:
a. Sri Paduka Mangkunegara IV dari Surakarta yang terkenal dengan ajaran Wulang Reh (Inter Group Relation)
b. Almarhum Ki Hajar Dewantara. Konsep-konsepnya mengenai kepemimpinan dan kekeluargaan Indonesia yang nyata di praktekan dalam organisasi pendidikan Taman Siswa, sosiologi tidak digunakan dalam suatu ajaran atau teori murni sosiologi, tetapi landasan untuk tujuan lain yaitu: Ajaran Tata Hubungan Antar Manusia dan Pendidikan.
-Karya-karya sarjana Belanda misalnya : Snouck Hurgronye, Van Vollen Hoven, Ter Haar dan lain-lain, mengambil masyarakat Indonesia sebagai obyek perhatian pada tulisan-tulisan tersebut nampak adanya unsur-unsur sosiologis dan dikupas secara ilmiah.
- Periode Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta (Recht Hogeschool) memberikan kuliah-kuliah sosiologi walau dikatakan belum mantap. Pada tahun 1934 / 1935 kuliah sosiologi ditiadakan, dianggap pengetahuan bentuk dan susunan masyarakat beserta proses-proses yang terjadi di dalamnya tidak diperlukan dalam hubungan dengan pelajaran hokum.
2. Perkembangan Sosiologi setelah perang dunia II. Kemerdekaan setelah prooklamasi 17-08-1945 pada Akademi Ilmu Politik Yogjakarta sekarang dikenal Fakultas Sosial Politik Universitas Gajah Mada diajarkan mata kuliah sosiologi. Pada tahun 1950 dibuka kesempatan bagi mahasiswa sarjana untuk belajar ke Luar Negeri untuk memperdalam pengetahuannya tentang sosiologi. Munculnya buku sosiologi karangan M.R Djody Gondokusuma dengan judul Sosiologi Indonesia dan karangan Hassan Shadily dengan judul Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia, yang merupakan buku pertama berbahasa Indonesia, begitu juga Social Changes in Yogjakarta dari Selo Soemardjan merupakan desertasinya untuk mencapai Doctor pada Cornel University. Suasana revolusi fisik terasa kehausan golongan terpelajar akan ilmu pengetahuan untuk memahami perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia.
4. RINGKASAN
Nama Sosiologi diberikan oleh Auguste Comte, seorang filsuf Perancis hidup pada awal abad 19 (1798 – 1857), dijuluki Bapak Sosiologi pada zamannya sebagai patokan awal pekembangan sosiologi.
Sebelum Auguste Comte ada beberapa orang: Plato, Thomas More, Campanella yang merupakan pemuka-pemuka dalam perkembangan sosiologi.
Awal perkembangan sosiologi ada saja hambatan yang merintangi, ini disebabkan perlawanan dari mereka yang meragukan adanya kemungkinan untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan karena diawal perkembangan sosiologi belum ada ahli-ahlinya.
Comte membedakan ruang lingkup dan isi sosiologi dari ruang lingkup dan isi ilmu-ilmu lain, yaitu dalam 3 tahap: Teologis atau Fiktif, Metafisika dan terakhir Perkembangan Manusia.
RINGAKASAN (Lanjutan)
• Timbulnya sosiologi modern diawali proses perubahan bentuk dari cabang filsafat sosial kesesuatu cabang ilmu. Sosiologi pertengahan abad 19 dan 20 menunjukan adanya perubahan. Orang yang berpengaruh terhadap perubahan ini adalah Sosiolog Perancis Emile Durkheim (1858 – 1917) dan W.I Thomas (1863 -1947)
• Sosiologi di Indonesia sebelum Perang Dunia II ternyata sudah dikenalkan oleh pujangga dan pimpinan-pimpinan Indonesia melalui ajaran-ajaran mereka antara lain: Sri Paduka Mangkunegara IV dari Surakarta, mengajarkan Wulang Rei (Tata hubungan antara para anggota masyarakat Jawa), konsep-konsep kepemimpinan dan kekeluargaan yang diterapkan dalam organisasi pendidikan Taman Siswa oleh Ki Hahar Dewantara. Selain itu pada perguruan Ilmu Hukum satu-satunya sebelum Perang Dunia II telah diberikan kuliah-kuliah sosiologi sebagai pelengkap bagi mata kuliah hukum.
REFERENSI: SOERJONO SOEKANTO, SOSIOLOGI SUATU PENGANTAR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar